Pages

Kisah Cinta Suci : Di Syurga Kita Akan Berjumpa


Dari Rajâ` bin ‘Umar an-Nakha’iy, dia berkata,
 
“Di Kufah ada seorang pemuda berparas tampan, sangat rajin beribadah dan sungguh-sungguh. Dia juga termasuk salah seorang ahli zuhud. Suatu ketika, dia singgah beberapa waktu di perkampungan kaum Nukha’ lalu –tanpa sengaja- matanya melihat seorang wanita muda mereka yang berparas elok nan rupawan. Ia pun tertarik dengannya dan akalnya melayang-layang kerananya. Rupanya, hal yang sama dialami si wanita tersebut. Pemuda ini kemudian mengirim utusan untuk melamar si wanita kepada ayahnya namun ayah wanita tersebut memberitahukannya bahawa dia telah dijodohkan dengan anak saudaranya (sepupunya). Keadaan ini membuat keduanya begitu tersiksa dan terhiris.

Lalu si wanita mengirim utusan kepada si pemuda ahli ibadah tersebut berisi pesan, ‘Sudah sampai ke telingaku perihal kecintaanmu yang teramat dalam kepadaku dan cobaan ini begitu berat bagiku disertai liputan perasaanku terhadapmu. Jika berkenan, aku akan mengunjungimu atau aku permudah jalan bagimu untuk datang ke rumahku.’ Lantas dia berkata kepada utusannya itu, ‘Dua-duanya tidak akan aku lakukan. Dia kemudian membacakan sepotong ayat dari Al-quran, firman-Nya, ‘Sesungguhnya aku takut siksaan pada hari yang agung jika berbuat maksiat kepada Rabbku.’ (Q.s.,az-Zumar:13) Aku takut api yang lidahnya tidak pernah padam dan jilatannya yang tak pernah diam.’

 




Tatkala si utusan kembali kepada wanita itu, dia lalu menyampaikan apa yang telah dikatakan pemuda tadi, lantas berkatalah si wanita,
‘Sekalipun yang aku lihat darinya dirinya demikian namun rupanya dia juga seorang yang amat zuhud, takut kepada Allah? Demi Allah, tidak ada seorang pun yang merasa dirinya lebih berhak dengan hal ini (rasa takut kepada Allah) dari orang lain. Sesungguhnya para hamba dalam hal ini adalah sama.’

Kemudian dia meninggalkan gemerlap dunia, membuang semua hal yang terkait dengannya, mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu (untuk menampakkan kezuhudan) dan fokus dalam ibadah. Sekalipun demikian, dia masih hanyut dan menjadi kurus kering kerana cintanya terhadap si pemuda serta perasaan kasihan terhadapnya hingga akhirnya dia meninggal dunia kerana memendam rasa rindu yang teramat sangat kepadanya.

 

Sang pemuda tampan pun sering berziarah ke kuburnya. Suatu malam, dia melihat si wanita dalam mimpi seolah dalam penampilan yang amat bagus, seraya berkata kepadanya, ‘Bagaimana khabarmu dan apa yang engkau temukan setelahku.?’ Si wanita menjawab,
Sebaik-baik cinta, adalah cintamu wahai kekasih
Cinta yang menggiring kepada kebaikan dan berbuat baik

Kemudian dia bertanya lagi, ‘Ke mana kamu akan berada.?’ Dia menjawab,
Ke kenikmatan dan hidup yang tiada habisnya
Di syurga nan kekal, milik yang tak pernah punah

Dia berkata lagi kepadanya, ‘Ingat-ingatlah aku di sana kerana aku tidak pernah melupakanmu.’ Dia menjawab, ‘Demi Allah, akupun demikian. Aku telah memohon Rabbku, Mawla -ku dan kamu, lantas Dia menolongku atas hal itu dengan kesungguhan.’ Kemudian wanita itupun berpaling. Lantas aku berkata kepadanya, ‘Bila aku akan dapat melihatmu.?’ Dia menjawab, ‘Engkau akan mendatangi kami dalam waktu dekat.’

Rupanya benar, pemuda itu tidak hidup lama lagi setelah mimpi itu, hanya tujuh malam. Dan, setelah itu, dia pun menyusul, berpulang ke rahmatullah. Semoga Allah merahmati keduanya.

(Sumber: al-Maw’id Jannât an-Na’îm karya Ibrâhîm bin ‘Abdullah al-Hâzimy, ha.14-15, sebagai yang dinukilnya dari bukunya yang lain berjudul Man Taraka Syai`an Lillâh ‘Awwadlahullâh Khairan Minhu)

5 Perkara Yang Menjadi Perosak Hati


Hati adalah pengendali. Jika ia baik, baik pula perbuatannya. Jika ia rusak, rusak pula perbuatannya. Maka menjaga hati dari kerusakan adalah niscaya dan wajib.

Tentang perusak hati, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan ada lima perkara, 'bergaul dengan banyak kalangan (baik dan buruk), angan-angan kosong, bergantung kepada selain Allah, kekenyangan dan banyak tidur.'

Bergaul dengan banyak kalangan

Pergaulan adalah perlu, tapi tidak asal bergaul dan banyak teman. Pergaulan yang salah akan menimbulkan masalah. Teman-teman yang buruk lambat laun akan menghitamkan hati, melemahkan dan menghilangkan rasa nurani, akan membuat yang bersangkutan larut dalam memenuhi berbagai keinginan mereka yang negatif.

Dalam tataran riel, kita sering menyaksikan orang yang hancur hidup dan kehidupannya gara-gara pergaulan. Biasanya out put semacam ini, karena motivasi bergaulnya untuk dunia. Dan memang, kehancuran manusia lebih banyak disebabkan oleh sesama manusia. Karena itu, kelak di akhirat, banyak yang menyesal berat karena salah pergaulan. Allah berfirman:
"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya seraya berkata, 'Aduhai (dulu) kiranya aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku." (Al-Furqan: 27-29).

"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa." (Az-Zukhruf: 67).

"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari Kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain), dan tempat kembalimu adalah Neraka, dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong." (Al-Ankabut: 25).

Inilah pergaulan yang didasari oleh kesamaan tujuan duniawi. Mereka saling mencintai dan saling membantu jika ada hasil duniawi yang diingini. Jika telah lenyap kepentingan tersebut, maka pertemanan itu akan melahirkan duka dan penyesalan, cinta berubah menjadi saling membenci dan melaknat.

Karena itu, dalam bergaul, berteman dan berkumpul hendaknya ukuran yang dipakai adalah kebaikan. Lebih tinggi lagi tingkatannya jika motivasi pertemanan itu untuk mendapatkan kecintaan dan ridha Allah.

Larut dalam angan-angan kosong

Angan-angan kosong adalah lautan tak bertepi. Ia adalah lautan tempat berlayarnya orang-orang bangkrap. Bahkan dikatakan, angan-angan adalah modal orang-orang bangkrap. Ombak angan-angan terus mengombang-ambingkannya, khayalan-khayalan dusta senantiasa mempermainkannya. Laksana anjing yang sedang mempermainkan bangkai.

Angan-angan kosong adalah kebiasaan orang yang berjiwa kerdil dan rendah. Masing-masing sesuai dengan yang diangankannya. Ada yang mengangankan menjadi raja atau ratu, ada yang ingin keliling dunia, ada yang ingin mendapatkan harta kekayaan melimpah, atau isteri yang cantik jelita. Tapi itu hanya angan-angan belaka.

Adapun orang yang memiliki cita-cita tinggi dan mulia, maka cita-citanya adalah seputar ilmu, iman dan amal shalih yang mendekatkan dirinya kepada Allah. Dan ini adalah cita-cita terpuji. Adapun angan-angan kosong ia adalah tipu daya belaka. Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam memuji orang yang bercita-cita terhadap kebaikan.

Bergantung kepada selain Allah

Ini adalah faktor terbesar perusak hati. Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya dari bertawakkal dan bergantung kepada selain Allah.
Jika seseorang bertawakkal kepada selain Allah maka Allah akan menyerahkan urusan orang tersebut kepada sesuatu yang ia bergantung kepadanya. Allah akan menghinakannya dan menjadikan perbuatannya sia-sia. Ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun dari Allah, juga tidak dari makhluk yang ia bergantung kepadanya. Allah berfirman, artinya:
"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak, kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka." (Maryam: 81-82)

"Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. Berhala-berhala itu tidak dapat menolong mereka, padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka." (Yasin: 74-75)

Maka orang yang paling hina adalah yang bergantung kepada selain Allah. Ia seperti orang yang berteduh dari panas dan hujan di bawah rumah laba-laba. Dan rumah laba-laba adalah rumah yang paling lemah dan rapuh. Lebih dari itu, secara umum, asal dan pangkal syirik adalah dibangun di atas ketergantungan kepada selain Allah. Orang yang melakukannya adalah orang hina dan nista. Allah berfirman, artinya: "Janganlah kamu adakan tuhan lain selain Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)." (Al-Isra': 22)

Terkadang keadaan sebagian manusia tertindas tapi terpuji, seperti mereka yang dipaksa dengan kebatilan. Sebagian lagi terkadang tercela tapi menang, seperti mereka yang berkuasa secara batil. Sebagian lagi terpuji dan menang, seperti mereka yang berkuasa dan berada dalam kebenaran. Adapun orang yang bergantung kepada selain Allah (musyrik) maka dia mendapatkan keadaan yang paling buruk dari empat keadaan manusia, yakni tidak terpuji dan tidak ada yang menolong.

Makanan


Makanan perusak ada dua macam.

Pertama , merusak karena dzat/materinya, dan ia terbagi menjadi dua macam. Yang diharamkan karena hak Allah, seperti bangkai, darah, anjing, binatang buas yang bertaring dan burung yang berkuku tajam. Kedua, yang diharamkan karena hak hamba, seperti barang curian, rampasan dan sesuatu yang diambil tanpa kerelaan pemiliknya, baik karena paksaan, malu atau takut terhina.

Kedua, merusak karena melampaui ukuran dan takarannya. Seperti berlebihan dalam hal yang halal, kekenyangan kelewat batas. Sebab yang demikian itu membuatnya malas mengerjakan ketaatan, sibuk terus-menerus dengan urusan perut untuk memenuhi hawa nafsunya. Jika telah kekenyangan, maka ia merasa berat dan karenanya ia mudah mengikuti komando setan. Setan masuk ke dalam diri manusia melalui aliran darah. Puasa mempersempit aliran darah dan menyumbat jalannya setan. Sedangkan kekenyangan memperluas aliran darah dan membuat setan betah tinggal berlama-lama. Barangsiapa banyak makan dan minum, niscaya akan banyak tidur dan banyak merugi.

Dalam sebuah hadits masyhur disebutkan: "Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk dari memenuhi perutnya (dengan makanan dan minuman). Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap (makanan) yang bisa menegakkan tulang rusuknya. Jika harus dilakukan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya." (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albani).

Kebanyakan tidur

Banyak tidur mematikan hati, memenatkan badan, menghabiskan waktu dan membuat lupa serta malas. Di antara tidur itu ada yang sangat dibenci, ada yang berbahaya dan sama sekali tidak bermanfaat. Sedangkan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur saat sangat diperlukan.

Segera tidur pada malam hari lebih baik dari tidur ketika sudah larut malam. Tidur pada tengah hari (tidur siang) lebih baik daripada tidur di pagi hari. Bahkan tidur pada sore dan pagi hari lebih banyak madharatnya daripada manfaatnya.

Di antara tidur yang dibenci adalah tidur antara shalat Shubuh dengan terbitnya matahari. Sebab ia adalah waktu yang sangat strategik. Karena itu, meskipun para ahli ibadah telah melewatkan sepanjang malamnya untuk ibadah, mereka tidak mau tidur pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Sebab waktu itu adalah awal dan pintu siang, saat diturunkan dan dibagi-bagikannya rizki, saat diberikannya barakah. Maka masa itu adalah masa yang strategik dan sangat menentukan masa-masa setelahnya. Karenanya, tidur pada waktu itu hendaknya karena benar-benar sangat terpaksa.

Secara umum, saat tidur yang paling tepat dan bermanfaat adalah pada pertengahan pertama dari malam, serta pada seperenam bagian akhir malam, atau sekitar delapan jam. Dan itulah tidur yang baik menurut pada dokter. Jika lebih atau kurang daripadanya maka akan berpengaruh pada kebiasaan baiknya. Termasuk tidur yang tidak bermanfaat adalah tidur pada awal malam hari, setelah tenggelamnya matahari. Dan ia termasuk tidur yang dibenci Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam .

(Disadur dari Mufsidaatul Qalbi Al-Khamsah, min kalami Ibni Qayyim Al-Jauziyyah)

(Abu Okasha Ainul Haris)

Face BOOK or Allah's BOOK ?? Where do you spend your time more??


by Ambreen Juvale on Saturday, January 22, 2011 at 12:42am

Wanna increase your status in this life & the next?? Then hold on to the Speech of Allah (swt) forever.
Honour, dignity, success, rizq , peace of mind, joy------Everything  lies in the hands of Allah (swt) !!

We spend a huge amount of time on facebook, twitter, outings, parties, reading magazines, novels, newspapers, studying & working. BUT ask yourself did you actually open the Book of Allah today?

 If you have taken the time and effort to learn so many matters of this world how then can you be neglectful of learning those matters, which will save you from the punishment of Allah and His anger after death?? Does Allah not say: Ask the people of remembrance (i.e. knowledgeable scholars) if you do not know. [Surah An-Nahl 16:43]. Learn therefore, the requirements of your religion.



Ask yourself-- What is your brain filled with?? The verses of the Qur'an or the garbage that you see on TV ?? Do you hum to the beautiful Qur'anic sentences or do you hum to the latest song that is released? Does your speech carry the wise words of Allah or does your speech carry words of gossip that will lead you to the Fire??


The Qur'an is not any ordinary book which we can just leave aside for days & months. That is like an insult to Allah's speech, when we neglect it without giving it it's due right & importance!!


How come we read the newspaper everyday sincerely, but when it comes to the Book of Allah--------------- ??????
How come we carry our cellphone everywhere while traveling, but when it comes to the Book of Allah---------??????
How come we are excited to read the text msges from our friends, but when it comes to the Message of Allah-----????
How come we try to overcome our grief by turning to a friend , & not to the Book of Allah-------- ??????

And then you wonder why don't I feel close to Allah?? Why are my Duaa's not being answered?? Why am I going through so much misfortune?? You only need to take the first step towards Him, then He will shower His guidance upon you inshaa'Allah!! So  WAKE UP from your sleep & strive to EXCEL in your Deen!!


  • Do you know that the moments of ANXIETY & GRIEF in your life could be because you NEGLECT THE QUR'AN ?
The Qur'an brings Peace & tranquility in one's life!! So if you don't have that peace of mind, then ask yourself - How often do you read the Qur'an?? What is your relationship with it?


Allah says, "And whoever turns away from My reminder (the Quran) - indeed, he will have a depressed life, and We will gather him on the Day of Resurrection blind." [Quran 20:124]

He will say: "O Lord! Why have you raised me up blind here, while I was clear-sighted before?" Allah will say: "Just as Our revelation came to you and you played blind; so are you blind today."



  •  Your status in this life & the next will be raised: 
A Musilm’s status is raised by the Quran – the more he recites, understands it, follows it's commandments and makes Quran part of his or her life, the more Allah will elevate his or her status in this life and hereafter.

Umar bin Al-Khattab (ra) reported: The Prophet (PBUH) said, "Verily, Allah elevates some people with this Qur'an and abases others.'' [Muslim].

Only such people will be elevated who act upon the teachings of the Qur'an and abstain from what is forbidden by Allah. The Muslims of the early centuries of Islam were blessed with great honour by Allah because they loved and applied the Qur'an. Because of this meaningful attachment with the Qur'an, they made great achievements in religious and worldly spheres. Those who neglected the teachings of Islam will be disgraced and humiliated.Exaltation and humiliation mentioned in the Hadith is bound to happen in both this life and the Hereafter.


Aishah (ra) reported: The Messenger of Allah (PBUH) said, "The one who is proficient in the recitation of the Qur'an will be with the honourable and obedient scribes (angels) and he who recites the Qur'an and finds it difficult to recite, doing his best to recite it in the best way possible, will have a double reward.''
[Al-Bukhari and Muslim].

Commentary:  Proficient here means one who reads the Qur'an in accordance with the rules of "Ilm At-Tajwid'' (the science of the recitation of the Qur'an) as is evidenced from the words of Imam Bukhari's narration and the title given to the chapter.

“Allah will exalt those of you who believe and those who have been granted knowledge, to high ranks..” (58:11)


Some men asked ‘Umar ibn Al-Khattaab, “Whom do you use to govern Makkah?” He said, “Ibn Abzaa.” They asked, “And who is Ibn Abzaa?” Umar replied, “A freed slave from those we freed.” They remarked, “You left a freed slave in charge of the people of the Valley ?(the noble tribes of the Quraysh)” So he answered them, “Verily he is a reader of the Book of Allah and is knowledgeable about the obligations of the Muslims. Haven’t you heard the statement of your Messenger: “Verily Allah raises some people by this Book and lowers others by it.”
[Sahih Muslim]


  • You will be from the best of People:
Uthmaan, (ra) said that Prophet Muhammed (saw) said:The best of you are the ones who learn the Qur’an and teach it to others” [Al-Bukhari]


  •  The Qur’an will intercede for us on the Day of Judgment. Aboo Umaamah relates that the Prophet (saw) said: “Read the Qur’an, for verily it will come on the Day of Standing as an intercessor for its companions.” [Muslim]



Okay, so now you know the importance of the Qur'an in our lives. So you will start reciting it with understanding  from now onwards inshaa'Allah!! Make it habit where no day passes by without reading the Book of Allah. Read a few pages EVERYDAY, if not that atleast 1 page per day, if not that atleast 1 paragraph & if not that then atleast 1 sentence!!!! And if you can't do this, then have some guilt & just think, how is it that you make time for unnecessary things in life like tv, music, talking on the phone, reading magazines etc. & dare to IGNORE THIS BOOK!!! Build a relationship with the Qur'an & see how Allah swt will ease all your worries , inshaa'Allaah!!

And Remember, DO NOT GIVE IMPORTANCE TO READING THE TRANSLATION ALONE & NEGLECTING THE RECITATION: So do recite it too. But can you recite it, just like that?? The way you want?? In your style?? Or the style in which it was revealed to RasoolAllah (saw) with proper Tajweed?? Here pops up another Excuse!!!!! " I DON'T KNOW WHATS TAJWEED" & "I DON'T HAVE TIME to learn tajweed now!!"


  • What is Tajweed?
Tajweed means to recite every letter correctly, i.e. from its proper origin of pronunciation coupled with its stipulated attributes.Learning how to recite the Qur'an correctly is an obligatory act upon EVERY Muslim.


We get some people nowadays who spend hours and hours reciting the Qur'an thinking that they are getting and attaining great rewards. But because their pronunciation of letters is incorrect, a very big problem arises. It sounds very small when we say, 'I am only pronouncing a letter incorrectly.' But did this thought ever cross our minds that when a letter changes in a word, the word changes and if a word changes in a sentence then the whole sentence changes and eventually the meaning also changes.


Imagine this now: You are driving very fast on a road that has a certain speed limit--Then the traffic police gets hold of you to fine you--then you excuse yourself saying- " Im sorry officer!! I "DIDN'T KNOW" there was a speed limit on this road!!" Will the police let u go without a fine just because u didn't know? Wasn't it "your" duty to find out before hand about the speed limit?

Now, what excuse will u give Allah swt when He asks you about your recitation of the Qur'an?? Will u say "Ya Allah! I DIDN'T KNOW about the rules of recitation"?

We have all the time in the world to learn things that are absolutely of no benefit to us (info on fashion,games, latest movies, songs, sports etc), but when it comes to the Book of Allah--- "Excuse me!!! I'm very busy, Allah understands!! He is Ghafoor Ar- Raheem!!" We have forgotten that it is this Quran which will intercede for us on the Day of Judgment!!

Allah (swt) says in the noble Qur'an, "And recite the Qur'an with Tarteel (in a slow pleasant tone and style)." (73:4)


The Prophet Muhammad (saw) has said, 'Indeed Allah desires that the Qur'an be recited in the manner it was revealed.'

When asked about the meaning of Tarteel, Ali (Radhiallaahu Anhu) replied, 'It means that the Qur'an should be recited with Tajweed and with due observance to the rules of Waqf (pausing or stopping at the end of the verse).'

According to some scholars, the verse, 'Verily my people have renounced the Qur'an' (25:30) has two interpretations. Firstly, it could mean that they had renounced the Qur'an by not believing in it and practicing upon it. And secondly, it could mean that they used to recite the Qur'an in such a disgusting manner that it sounded like senseless and meaningless jabbering.' Reading the Qur'an without Tajweed could also be included in the second interpretation.

The Prophet (saw) has said, 'The Qur'an will either testify in your favour or against you.' Hence, if we fail to observe the requirements of the noble Qur'an during our recitation, the Qur'an will testify against us. If we are unacquainted with these prerequisites, we are compelled to acquire the laws of Tajweed.

Due to the vastness of the Arabic language, any small mistake in pronunciation of a letter or word may change the meaning of that word. For example, the word 'Qalb' (with q) means heart, if read 'Kalb' (with k), it will mean a dog'.

So just as how in any other language we learn pronunciation of letters and words, for example, in English we learn that 'ph' stands for 'f' (as in phone) and not pone. Similarly, in the Arabic language, we also have to learn pronunciation of letters and words, which we term as 'Tajweed'.

Some people read so much of the Qur'an but because they do not know the correct pronunciation of the letters, they change the letters, which then changes the words which eventually leads to the changing of the sentence and meaning of the Qur'an.Only Allah knows whether this person's reward is decreased or no!!

Think about this: Would you like to hear any  rhythmic poetry where the rhyming of the words has  been changed?? Or for those who sin by listening to Music, what if someone comes & sings your favourite song with a bit of alteration in the tune & wrong words?? What would you say??
"STOP !!!! YOU'RE KILLING IT MAN!!!!!!"

So then how is it that you sing your latest songs with proper Tajweed & the neglect the Tajweed of the Qur'an? Can you recite the beautiful speech of Allah the way you want?
Something to think about............!!!!!!!

We should remember that from the time and generation of the Prophet (Sallallaahu Alayhi Wasallam) till now, no one has ever denied this fact that Tajweed is definitely important. It is only now in our generation that people have lost respect and forgotten the status of Tajweed.

The Qur'an is the word of Allah. If we change the word of Allah then Allah Ta'ala will definitely get angry with us and take us to task. So from all this, we can see the importance of reading the Qur'an with Tajweed.

So what now?? Don't just sit there & grumble that I wish I was taught Tajweed earlier. There is still time. Get up & do something about it! Try to find out a Tajweed class in your locality & master the Science of recitation of the Qur'an. It will benefit you for the rest of your life& for the hereafter, Inshaa'Allah!!

May Allah give us the ability to read the Qur'an correctly with understanding so that we may earn the mercy of Allah (swt)!!

The Qur’an wasn’t sent down to look pretty on our bookshelves. It was sent to enter our hearts, to beautify our actions, and to help us lead the best of lives. With the power of the Qur’an on our side, every commandment that we have to implement will become so much easier, inshaa’Allah!!

NOTE: If you read the Qur'an the way it should be read ( i.e. regularly,with understanding, Tajweed, & reflection) then it will have a TREMENDOUS EFFECT in helping you build the required "Khu'shoo" in your Salaah inshaa'Allah. And in order to benefit from your Salaah, Khu'shoo is a must!!


Here are some awesome "MUST SEE"  videos about Importance of the Qur'an & Tajweed: See to it that you watch them all for greater benefit, inshaa'Allaah!!

1) http://www.youtube.com/watch?v=H_1RfPa0xkc  (Respecting the Qur'an)

2)http://www.youtube.com/watch?v=RO6U8e_AFYM&playnext=1&list=PL414EBB66C25DE3E9&index=7
(My duty to the Qur'an)

3) http://www.youtube.com/watch?v=ZM0ZHW_QWh4  (Neglecting the Qur'an)

4)http://www.youtube.com/watch?v=U6fK0culDRU&feature=related (Essence of the Qur'an)

5) http://www.youtube.com/watch?v=7ZFtxG0XSO4&feature=related
    http://www.youtube.com/watch?v=J0aVOAWoITk&feature=related
    (Allah Chose You - Tajweed Tangents with Wisam Sharieff)

6) http://www.youtube.com/watch?v=09nnES9oFqs  (Live to recite) Watch this one till the end patiently....... you will want to run for a Tajweed class now!! Inshaa'Allah