Pages

Kemuliaan Para SAHABAT RASULULLAH SAW


Petikan daripada soal jawab Iblis dengan Rasulullah SAW...Apabila Iblis ditanya oleh Rasulullah SAW mengenai sahabat beliau...Iblis menjawab...

Pertanyaan Nabi (9):
"Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?"

Jawab Iblis:
"Seluruh sahabatmu juga adalah sebesar - besar seteruku. Tiada upayaku
melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Karena
engkau sendiri telah berkata: "Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di
langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk."
Saidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya,
apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas kebenaranmu
hingga dia menjadi wazirul a'zam. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan
jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya, Saiyidatina Aisyah yang juga banyak menghafadz Hadits-haditsmu.

Saidina Umar Al-Khattab pula tidaklah berani aku pandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan seksama. Jika aku pandang
wajahnya, maka gemetarlah segala tulang sendiku karena sangat takut. Hal ini
karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan, "Jikalau adanya
Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan aku", karena dia adalah orang
harapanmu serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar 'Al-Faruq'.

Saidina Usman Al-Affan lagi, aku tidak bisa bertemu, karena lidahnya
senantiasa bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu
orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak dua kali. Karena taatnya,
banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat
itu sangat malu kepadanya hingga engkau mengatakan, "Barang siapa menulis
Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat
merah, nescaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid."

Saidina Ali Abi Talib pun itu aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya
dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya. Jika iblis,
syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena
dia sangat kuat beribadat serta beliau adalah golongan orang pertama memeluk
agama Islam dan tidak pernah menundukkan kepalanya kepada sebarang berhala.
Bergelar 'Ali Karamullahu Wajhahu' - dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga
'Harimau Allah' dan engkau sendiri berkata, "Akulah negeri segala ilmu dan
Ali itu pintunya." Tambahan pula dia menjadi menantumu, semakin aku ngeri
kepadanya."